Senin, 30 Juli 2007

Perkenalan Dengan Komunitas TDA

Perkenalan saya dengan komunitas Tangan Di Atas bermula dari saya browsing di internet untuk mencari-cari informasi tentang ukm, kisah-kisah pengusaha sukses, permodalan & peluang usaha. Tanpa sengaja saya meng klik blog-nya salah satu member TDA. Saya baca isinya, waduh... isinya sangat membuat dada berdegub kencang. Usaha dan upaya mereka sungguh mulia, dan pantang menyerah. Akhirnya saya berlanjut dengan blog-blog member yang lainnya. Sungguh luar biasa.

Saya kemudian mencuplik strategi dan pengalaman dari para member TDA tersebut lalu saya coba untuk menerapkan pada usaha saya. Hmm...ma'af ya saya "mencuri" ilmu dari teman-teman TDA. Aktivitas browsing dan membaca blog-blog tersebut memakan waktu sekitar 1 bulan. Padahal sejak awal membaca tersebut saya sangat berkeinginan memiliki website atau minimal blog sendiri, tetapi caranya nggak tahu........ (he...he.....he....., udah sering pegang komputer tapi masih gaptek). Saya coba beberapa kali membuat blog tetapi selalu gagal. Tetapi keinginan saya kuat banget. Akhirnya saya menemukan cara-cara membuat blog dari blognya "kolom-mario.blogspot.com". Saya ikuti cara-caranya dan Kamis malam Jum'at tanggal 19 Juli 2007 yang lalu saya berhasil membuat blog saya CITRA PARASTI. Alhamdulillah.......!! Terimakasih banget untuk "kolom-mario.blogspot.com", blog anda sangat bermanfaat. Dan sampai saat ini pun saya masih terus belajar untuk memperbaiki blog saya.

Pernah juga lho saya dapat SMS-nya pak Edy member TDA yang berasal dari Sidoarjo, padahal saya belum tahu dan belum kenal sama pak Edy. Saya sangat kaget saat menerima SMS "nyasar" tersebut, lagian saat itu saya getol-getolnya menerapkan ilmu-ilmu dari memebr TDA. Mungkin ini jalan saya menuju member TDA, begitu dalam hati saya. Kemudian saya balas ke e-mailnya pak Edy, tetapi hingga saat ini belum ada balasan juga. Ma'af pak Edy jika bapak membaca posting ini. Mohon sharing pengalamannya pak Edy. Matur nuwun sak derengipun.

Lalu saya juga mencoba untuk mendaftar member ke emailnya ownerTDA. Alhamdulillah sudah masuk dan sudah ada jawaban dari pak Eko June (moderator TDA). Waduhh....seneng banget rasanya. Terimakasih pak Eko, saya mohon bimbingan dan masukan dari pak Eko dan teman-teman komunitas TDA agar saya segera menjadi TDA yang sesungguhnya. Karena sat ini masih ampibi he...he...he....!
Salam hangat buat teman-teman komunitas TDA!

Larrelawu: Big Dream Event Organizer

HASTA CITRA adalah obsesi usaha saya dalam bidang handycraft. Tetapi memang hingga saat ini saya masih belum bergerak dengan unit usaha ini, tetapi saya sudah mencari-cari informasi tentang handycraft dari bahan kertas daur ulang. Untuk teman-teman yang punya informasi tentang teknik pembuatan kerajinan dari bahan kertas mohon posting atau kirim em-mail ke saya, ya..... Makasih sebelumnya. Mohon do'a dan restunya semoga impian saya ini segera terlaksana. Amin.
Tentang usaha event organizer LARRELAWU, saya memang suka mengorganisasikan sesuatu. Hal ini juga sudah saya lakukan ketika jaman kuliah dulu aktif di organisasi mahasiswa dan saya lanjutkan menyelenggarakan beberapa kali event internal kampus. Hingga saat bekerja pun (waktu itu di Malang) saya mengadakan beberapa event. Alhamdulillah responnya bagus banget. Diantaranya: Diklat Fotografi & Film Video (Malang), Service Gratis Sepeda Motor (Malang), Service Gratis Sepeda Motor & Mobil (Malang), Gilas Mobil (Malang), Lomba Desain Mobil Konsep (Malang), Lomba Modifikasi Motor & Bajaj (Malang), Servis Gratis Sepeda Motor (Blitar). Maisng-masing event responnya sangat bagus. Yang tidak terduga adalah peserta Lomba Modifikasi Notor dan Bajaj ternyata pesertanya tidak hanya dari Malang saja tetapi dari Surabaya, Blitar, Pandaan, Kalimantan, Bali, dan sebagainya. Wuih....benar-benar tak terduga.
Atas dasar pengalaman-pengalaman sporadis tersebut saya mencoba untuk memberanikan diri mengembangkan kegiatan organizer di Surabaya-Sidoarjo. Event yang saya adakan di Sidoarjo memang masih bertaraf lokal sekolah. Tetapi harapan saya event-event umum seperti seminar, music, pameran, workshop, training SDM hingga outbound dapat saya lakukan. Sekali lagi masukan dan sharing pengalaman dari teman-teman komunitas TDA maupun SEC, EU, dan sebagainya sangat kami harapkan.
LARRELAWU sudah pernah mengadakan event-event kecil bekerjasama dengan pihak-pihak tertentu diantaranya: pameran perguruan tinggi di sekolah (2x), test psikologi massal untuk mahasiswa (1x), pelatihan untuk presenter/marketing (1x). Saya sangat berkeinginan untuk menyelenggarakan workshop atau seminar tentang enterpreunership Surabaya-Sidoarjo bahkan level Jawa Timur, terutama juga untuk kalangan komunitas TDA. Semoga Allah SWT melapangkan harapan saya, Amin!

Sabtu, 21 Juli 2007

Sprei Titipan Yang Memberi Inspirasi

Perjalanan kisah tetang bisnis sprei, dan bed cover ini berawal saat teman istri tercinta saya menitipkan sprei kepadanya. Tanpa modal, yang penting dijual aja dengan sistem kredit. Kemudian cara bayar ke teman tersebut juga sistem cicilan. Jadi oleh konsumen dicicil ke istri saya, istri saya juga mencicil ke teman tadi. Teman tadi tidak memproduksi sendiri sprei tetapi mengambil barang dari orang lain. Aktivitas ini waktunya hampir berbarengan dengan keinginan saya yang begitu kuat untuk bisa mengusai program CorelDraw.

Hasilnya lumayan juga, sebulan bisa menjual 4--6 sprei. Semuanya dengan sistem kredit. Tetapi kami mencoba juga untuk mencari tahu sumber-sumber produksi sprei di Surabaya dan kota-kota lain di Jawa Timur. Saya dan istri mulai senang mengunjungi pameran-pameran ukm, dagang, dsb. Untuk mencari informasi produk sprei dan produk lain yang mungkin cocok untuk kami jalankan.

Dari hasil mengunjungi berbagai pameran akhirnya kami mulai tahu sumber-sumber produksi garment (mukena, jilbab, sprei, bed cover, baju anak-anak-remaja, dsb). Informasi juga kami dapatkan dari saudara-saudara kami dari hasil silaturahhim dan ngobrol sana-sini.

Akhirnya berbekal uang sekitar Rp. 1.500.000,- an dari tabungan dan dari menjalankan usaha sprei dari teman istri tadi, kami bertekad untuk kulakan langsung ke penjahitnya. Sehingga harga jual ke konsumen relatif lebih murah, sedangkan kualitas tinggal konsumen yang menentukan. Apakah memilih yang kainnya halus, atau agak kasar, tergantung permintaan pembeli. Segala puji bagi Allah, usaha ini mulai menampakkan keberhasilan. Sprei yang kami kulak berjumlah sekitar 20-30an tersebut habis dalam waktu 1 bulan. Pembelian oleh konsumen menggunakan sistem kredit. Pembelinya rata-rata teman-teman istri dan tetangga. Alhamdulillah.

Karena menggunakan sistem kredit akhirnya ketika ada yang ingin membeli sprei ke kami, kami jadi kesulitan modal kulakan. Sebab uang masih berputar di sistem kredit tersebut. Waduh...... jadi bingung juga nih......, akhirnya kadang kami menggunakan uang dari hasil order cetakan (brosur, nota, dsb) yang juga sudah berjalan.

Alhamdulillah usaha yang kami rintis sambil lalu (hingga sekarang juga masih sambil lalu) menampakkan perkembangan cukup menggembirakan. Seiring dengan waktu, saya juga sudah bisa menguasai program CorelDraw, yang saya pelajari secara otodidak. Saya belajar desain di kantor (sambil mengerjakan tugas-tugas pekerjaan desain). Kemudian saya memberanikan diri untuk membuka usaha percetakan dan advertising. Karena saat belajar itulah saya mengetahui link berbagai percetakan, digital printing, dsb. Usaha percetakan tersebut kami beri nama RHIZTARIZA. Nama ini saya singkat dari gabungan rahmat dan hidayah Allah dan kedua anak saya, tepatnya "Rahmat dan Hidayah Allah SWT-Ryan TARuna-aulia rIZky rachmaniA.

Saya mulai berusaha untuk membuat kartu nama, kop surat, nota, stempel. Promosi dari mulut ke mulut kami gencarkan. Alhamdulillah order mulai datang, meskipun masih terbatas dari saudara atau teman yang order kartu nama atau brosur satu warna. Kemudian saya juga menawarkan percetakan saya ke kantor tempat saya bekerja. Alhamdulillah disetujui oleh pimpinan. Harga yang saya berikan untuk kantor jauh lebih murah dibandingkan yang saya tawarkan ke tempat lain. Bahkan harga ke kantor juga lebih rendah dibandingkan harga cetakan pada umumnya. Selain itu order dari beberapa sekolah dan perusahaan juga mulai datang. Jadi selepas pulang kantor, atau sebelum berangkat ke kantor saya sibuk mengurusi desain dan proses cetakan. Bahkan kalau sedang ada order nota NCR (tanpa karbon) dari beberapa perusahaan, maka bisa dipastikan begadang hingga pkl. 03.00-an. Capek juga sih......, tapi demi masa depan keluarga maka kami harus terus berusaha dan mencoba.

Kemudian karena order cetakan mulai sedikit rame, maka saya mengajak istri untuk membuat pembukuan sederhana. Pembukuan masing-masing jenis usaha kami sendirikan. Untuk cetakan masuk dalam RHIZTARIZA, untuk garment-sprei-bed cover-tas unik masuk dalam CITRA PARASTI, untuk event organizer kami masukkan dalam LARRELAWU, dan yang amsih belum jalan sama sekali adalah HASTA CITRA yang insya Allah bergerak dalam bidang handycraft. Keempat usaha tersebut masih merangkak, bahkan kantornya pun belum punya. Kantornya masih di laptop yang kami beli secara kredit, sekalian untuk membuat berbagai macam desain barang-barang cetakan.

Alhamdulillah, meskipun belum memiliki kantor permanen (kantornya masih di laptop he.... he.... he....), tetapi usaha kami telah berjalan. Wong... rumah aja masih belum punya, saat ini saya masih ngontrak bahkan bisa dibilang masih nge-kos sepetak ruangan di Pagesangan daerah dekat Masjid Al-Akbar Surabaya. Usaha yang kami anggap "lancar" meskipun pengerjaannya sambil lalu, ya.... percetakan RHIZTARIZA dan garment CITRA PARASTI. Sedangkan HASTA CITRA sama sekali belum. Untuk LARRELAWU event organizer, pernah menangani pameran pendidikan di beberapa sekolah dengan mengundang berbagai perguruan tinggi Surabaya-Malang, test psikologi untuk mahasiswa, dan kami berkeinginan juga menggarap acara-acara seminar, workshop, training SDM hingga OUTBOUND bagi perusahaan. Mohon do'a restunya dan sekaligus masukan bagi langkah-langkah usaha kami.

Ke depan kami berkeinginan mengadakan seminar atau workshop bagi para member TDA Surabaya bahkan Jawa Timur. Kami berharap para founder TDA Jakarta dapat memberikan masukan dan arahan kepada langkah kami. Amin.

Untuk event organizer LARRELAWU dan HASTA CITRA akan kami posting pada har-hari yang akan datang hingga perkenalan saya dengan komunitas Tangan Di Atas (TDA), bahkan sampai saya bikin blog.

Jumat, 20 Juli 2007

Desain: Sebuah Motivasi Awal yang Kepepet!

Saat ini saya bekerja (bagian marketing) di sebuah lembaga pendidikan ternama di kota Sidoarjo Jawa Timur sejak tahun 2005. Sebelumnya pernah bekerja di berbagai perusahaan di beberapa tempat di Surabaya. Pertengahan tahun 2006, saya mulai tergelitik untuk membuat usaha sambilan, tetapi masih bingung kira-kira usaha apa ya yang paling pas. Sedangkan modal juga masih belum punya.

Saat itu di tempat kerja saya seorang desain mengajukan resign. Padahal desainer tersebut merupakan team kerja saya. Dia yang mendesaian brosur, dan segala macam tools marketing. Waduh.... jadi berantakan nih, kalau dia benar-benar resign. Nggak ada lagi dong yang mendesain marketing tools, sebab hanya dia yang bisa. Ehh...ternyata resign beneran! Akhirnya, mau tidak mau saya mencoba untuk belajar secara otodidak program Coreldraw. Saya nol sama sekali program CorelDraw. Dan saya pengen banget bisa program ini, sebab benar-benar mengasyikkan dan bisa mengexplor kreativitas saya. Meskipun awalnya saya hanya me-redesign dari desain-desain lama dia. Kalau dia aja bisa kenapa saya nggak bisa? Begitulah tekad saya. Lagian dulu, jauh sebelum dia resign, saya pernah ikutan lomba desain brosur sebuah perusahaan property besar di kota Sidoarjo. Lomba tersebut dipublish di koran Jawa Pos edisi nasional, terbuka untuk umum.

Meskipun saat itu saya belum bisa CorelDraw, tetapi saya kan punya team yang bisa program tersebut (begitu tekad saya). Kemudian saya daftar, lagian gratis daftarnya (he...he....he... padahal saya masih nol banget tentang desain, PD aja lagee..). Sedangkan beberapa mahasiswa desain di kampus saya, saya "kompori" untuk ikutan daftar juga. Maksud saya untuk menguji tingkat kreativitas dan keberhasilan saya dalam bidang desain. Akhirnya ada sekitar 5 mahasiswa yang ikutan daftar.

Waktu technical meeting yang ikut ternyata total sekitar 50-an orang, rata-rata dari perusahaan advertising. Wuih... sempat minder juga nih.... Tapi saya tetap PD, dan tetep PD aja (bergaya bisa dan nyambung ngomong desain, gitu...he..he...). Panitia memberikan batas waktu sekitar 5 hari untuk mendesain brosur (brosur yang terpilih 5 besar akan diuji tingkat kreativitas mendatangkan orang ke panitia, dan akan terpilih juara 1 yang paling banyak mendatangkan orang). Juara 1 nantinya mendapatkan 10 juta, sedangkan yang masuk 5 besar, masing-masing dapat 1 juta.
Selepas technical meeting saya diskusi dengan team saya yang bisa CorelDraw tersebut, sebuat saja namanya Ogiek. Ide kalimat, gambar, warna, tata letak dan sebagainya memang dari saya, tetapi teknisnya Ogiek yang mengklik komputer.

Desain udah jadi, dan demikian juga desain beberapa mahasiswa tersebut yang saya "kompori" tadi. Lalu kami serahkan ke panitia. Hari H pengumuman 5 besar ditentukan, dan .........., dan........ hasilnya para mahasiswa desain tersebut nggak ada satu pun yang masuk lima besar, da....... nggak disangka saya ternyata masuk 5 besar coy......Alhamdulillah! Terimakasih ya Allah, berarti saya punya kreativitas terpendam dalam bidang desain. Benar-benar nggak nyangka he....he....he.... (kalau masuk 5 besar beberati uang 1 juta udah ada ditangan nih...... hmm).
Ke-lima desain pemenag dicetak oleh panitia, lalu brosur disebar ke masyarakat. Mulailah uji publik dilaksanakan. Dan ternyata saya tidak menjadi juara 1, yang jadi juara 1 dari sebuah perusahaan advertising. Nggak apa-apa, yang terpenting masuk 5 besar, artinya saya mendapat pengakuan terhadap karya desain saya. Alhamdulillah......., mulai detik itulah saya pengen banget bisa CorelDraw. Tetapi masih aja males belajar. Huh...memang sifat manusia males yang membuat nggak bisa berkembang ya.......!

Akhirnya, sampai Ogiek resign saya tetap masih belum bisa CorelDraw (rasain lu...). Dari kondisi kepepet itulah, maka saya memiliki motivasi "harus bisa". Ogiek aja bisa, masak saya nggak bisa! (lagian Ogiek ternyata juga otodidak kok, wah bertambah tekad saya untuk "bisa"). Apalagi desain-desain tersebut merupakan tanggung jawab saya dalam bekerja. Jika merekrut karyawan baru yang bisa desain tentu memerlukan waktu lama, juga apa cocok dengan gaji yang kami tawarkan? Sedangkan jadwal cetak brosur udah dekat. Untuk menghemat keuangan perusahaan dan kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan, mau tidak mau saya harus bisa men-desain dengan program CorelDraw.

Seiring dengan waktu, akhirnya dengan terbata-bata desain-desain bisa saya selesaikan dan kebutuhan marketing tools tempat beekrja saya dapat teratasi. Alhamdulillah.....!
Berawal dari peristiwa inilah, saya mengambil hikmah besar dan Insya Allah bisa merubah perjalanan hidup saya. Mohon do'a restunya semoga keinginan saya untuk bisa program CorelDraw dan memiliki usaha bidang Advertising & Percetakan.
Oh ya.... makasih ya buat Ogiek yang sempat membuat shock saya, tetapi berkat kamu resign aku jadi bisa desain sendiri nih he....he.....he.... (boleh diadu nih desain Ogiek sama disain saya he...he....he....).

Kamis, 19 Juli 2007

Apa Sih Citra Parasti?

Citra Parasti merupakan sebuah usaha di bidang tas unik dari bahan spunbond. Spunbond merupakan jenis kain non woven yang ramah lingkungan. Sehingga dengan mengggunakan bahan spunbond, maka kita juga dapat menjaga bumi.

Harga lebih lebih terjangkau dengan bahan yang memiliki kualitas bagus. Untuk tas spunbond merupakan tas unik yang didesain sesuai dengan keinginan konsumen (bentuk permen, rok mini, kotak serut, dsb).

Tas spundbond sangat cocok digunakan untuk sarana promosi perusahaan, sekolah, acara pernikahan, khitan, ulang tahun, haji, pengajian, tasyakuran, dsb.
Pemesanan dapat melalui e-mail: lawu.indonesia@yahoo.co.id, atau kontak person Jacky/Awan 031-81361521, 0821 39 5511 48.