Memang mukena untuk bidadari kecilku Aulia sudah aku belikan sejak dia belum masuk TK nol kecil, dan sekarang dia sudah TK nol besar. Tiap kali sholat saay selalu mengajak untuk mengenakan mukena kepada anakku, tetapi tiap kali saya ajak selalu nggak mau.
Tetapi saat aku ajak kemaren alhamdulillah dia langsung minta diambilkan mukenanya dan langsung dikenakan. Aduh... rasanya hati ini seperti diguyur air es..... hmmm dingin banget. Subhanallah.... bahkan selesai sholat berjamaah saya sengaja mengabadikan dengan memfoto keluarga. Bahkan anakku pun bergaya di depan kamera.
Ya..... memang tidak mudah mengajak anak kecil untuk melakukan seperti apa yang kita mau. Melalui proses yang panjang. Sesuai dengan mood di hatinya. Kalau nggak mau ya dia nggak mau, saat dia mau maka ya dia segera melaksanakan.
Anak-anak memang tidak terlepas dari apa yang sering dia lihat dan sering dia dengar. Semakin sering dia melihat atau mendengar maka seautu tersebut akan semakin cepat ditirukannya. Sehingga masa emas anak-anak harus kita isi dengan berbagai contoh kata-kata, sikap dan tindakan positif kita.
Anak adalah ibarat kertas putih bersih, tergantung pemiliknya mau ditulis dengan huruf yang indah dengan tinta merah, biru, hijau, emas, atau lainnya. Dan hal ini pun erat kaitannya dengan sebuah kalimat bahwa jika kulit kambing dijadikan sebagai bungkus/wadah minyak wangi maka kulit kambing akan berbau minyak wangi, tetapi jika digunakan untuk wadah nasi basi maka akan berbau nasi basi juga.
Prinsip kehati-hatian dalam menentukan konsep pendidikan prilaku sehari-hari kepada anak menjadi sesuatu yang sangat penting. Tidak begitu saja mempercayakan bimbingan anak kepada babysitter atau orang lain. Bukan berarti tidak mempercayai orang lain, namun kontrol kepada mereka harus senantiasa dilakukan.