Jumat, 20 Juli 2007

Desain: Sebuah Motivasi Awal yang Kepepet!

Saat ini saya bekerja (bagian marketing) di sebuah lembaga pendidikan ternama di kota Sidoarjo Jawa Timur sejak tahun 2005. Sebelumnya pernah bekerja di berbagai perusahaan di beberapa tempat di Surabaya. Pertengahan tahun 2006, saya mulai tergelitik untuk membuat usaha sambilan, tetapi masih bingung kira-kira usaha apa ya yang paling pas. Sedangkan modal juga masih belum punya.

Saat itu di tempat kerja saya seorang desain mengajukan resign. Padahal desainer tersebut merupakan team kerja saya. Dia yang mendesaian brosur, dan segala macam tools marketing. Waduh.... jadi berantakan nih, kalau dia benar-benar resign. Nggak ada lagi dong yang mendesain marketing tools, sebab hanya dia yang bisa. Ehh...ternyata resign beneran! Akhirnya, mau tidak mau saya mencoba untuk belajar secara otodidak program Coreldraw. Saya nol sama sekali program CorelDraw. Dan saya pengen banget bisa program ini, sebab benar-benar mengasyikkan dan bisa mengexplor kreativitas saya. Meskipun awalnya saya hanya me-redesign dari desain-desain lama dia. Kalau dia aja bisa kenapa saya nggak bisa? Begitulah tekad saya. Lagian dulu, jauh sebelum dia resign, saya pernah ikutan lomba desain brosur sebuah perusahaan property besar di kota Sidoarjo. Lomba tersebut dipublish di koran Jawa Pos edisi nasional, terbuka untuk umum.

Meskipun saat itu saya belum bisa CorelDraw, tetapi saya kan punya team yang bisa program tersebut (begitu tekad saya). Kemudian saya daftar, lagian gratis daftarnya (he...he....he... padahal saya masih nol banget tentang desain, PD aja lagee..). Sedangkan beberapa mahasiswa desain di kampus saya, saya "kompori" untuk ikutan daftar juga. Maksud saya untuk menguji tingkat kreativitas dan keberhasilan saya dalam bidang desain. Akhirnya ada sekitar 5 mahasiswa yang ikutan daftar.

Waktu technical meeting yang ikut ternyata total sekitar 50-an orang, rata-rata dari perusahaan advertising. Wuih... sempat minder juga nih.... Tapi saya tetap PD, dan tetep PD aja (bergaya bisa dan nyambung ngomong desain, gitu...he..he...). Panitia memberikan batas waktu sekitar 5 hari untuk mendesain brosur (brosur yang terpilih 5 besar akan diuji tingkat kreativitas mendatangkan orang ke panitia, dan akan terpilih juara 1 yang paling banyak mendatangkan orang). Juara 1 nantinya mendapatkan 10 juta, sedangkan yang masuk 5 besar, masing-masing dapat 1 juta.
Selepas technical meeting saya diskusi dengan team saya yang bisa CorelDraw tersebut, sebuat saja namanya Ogiek. Ide kalimat, gambar, warna, tata letak dan sebagainya memang dari saya, tetapi teknisnya Ogiek yang mengklik komputer.

Desain udah jadi, dan demikian juga desain beberapa mahasiswa tersebut yang saya "kompori" tadi. Lalu kami serahkan ke panitia. Hari H pengumuman 5 besar ditentukan, dan .........., dan........ hasilnya para mahasiswa desain tersebut nggak ada satu pun yang masuk lima besar, da....... nggak disangka saya ternyata masuk 5 besar coy......Alhamdulillah! Terimakasih ya Allah, berarti saya punya kreativitas terpendam dalam bidang desain. Benar-benar nggak nyangka he....he....he.... (kalau masuk 5 besar beberati uang 1 juta udah ada ditangan nih...... hmm).
Ke-lima desain pemenag dicetak oleh panitia, lalu brosur disebar ke masyarakat. Mulailah uji publik dilaksanakan. Dan ternyata saya tidak menjadi juara 1, yang jadi juara 1 dari sebuah perusahaan advertising. Nggak apa-apa, yang terpenting masuk 5 besar, artinya saya mendapat pengakuan terhadap karya desain saya. Alhamdulillah......., mulai detik itulah saya pengen banget bisa CorelDraw. Tetapi masih aja males belajar. Huh...memang sifat manusia males yang membuat nggak bisa berkembang ya.......!

Akhirnya, sampai Ogiek resign saya tetap masih belum bisa CorelDraw (rasain lu...). Dari kondisi kepepet itulah, maka saya memiliki motivasi "harus bisa". Ogiek aja bisa, masak saya nggak bisa! (lagian Ogiek ternyata juga otodidak kok, wah bertambah tekad saya untuk "bisa"). Apalagi desain-desain tersebut merupakan tanggung jawab saya dalam bekerja. Jika merekrut karyawan baru yang bisa desain tentu memerlukan waktu lama, juga apa cocok dengan gaji yang kami tawarkan? Sedangkan jadwal cetak brosur udah dekat. Untuk menghemat keuangan perusahaan dan kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan, mau tidak mau saya harus bisa men-desain dengan program CorelDraw.

Seiring dengan waktu, akhirnya dengan terbata-bata desain-desain bisa saya selesaikan dan kebutuhan marketing tools tempat beekrja saya dapat teratasi. Alhamdulillah.....!
Berawal dari peristiwa inilah, saya mengambil hikmah besar dan Insya Allah bisa merubah perjalanan hidup saya. Mohon do'a restunya semoga keinginan saya untuk bisa program CorelDraw dan memiliki usaha bidang Advertising & Percetakan.
Oh ya.... makasih ya buat Ogiek yang sempat membuat shock saya, tetapi berkat kamu resign aku jadi bisa desain sendiri nih he....he.....he.... (boleh diadu nih desain Ogiek sama disain saya he...he....he....).

Tidak ada komentar: